Nabi itulah, dia yang terlalu menyayangi, Dan menginginkan keselamatan untuk ku,Dan membimbangkan kecelakaan menimpaku, Sanggup menangis 1000 tahun untuk nasib baiknya diriku.-------Untuk Tempahan Membuat Blog,Hubungi 011-2881 1726 atau Pin BB:7F2ED589

Tuesday, December 13, 2011

VIDEO KLIP JANJI TUHAN PASTI BY GENERASI HARAPAN

 



Janji Oh Tuhan Oh pasti
Dunia islam tidak lama lagi kembali terang
setelah lama menempuh zaman gelap
Cahayanya terang bak bulan purnama mengambang
Ia bermula diawal kurun hijrah yang gemilang

Janji Tuhan kegemilangan itu bermula dari timur
Dibangun oleh ikhwan dan asoib yang berjuang
Mereka tidak berperang tapi membawa kasih sayang
mereka tidak militan tapi model yang menggembirakan

Akhirnya timurkan menjadi empayar melalui islam
Seluruh bangsa dan agama
Sanggup bernaung dibawahnya
Kerna membawa perpaduan dan juga kasih sayang
khususnya orang melayu
Menjadi empayar yang gemilang

Allahurabbuna Allah2 Allahughoyatuna Allahuakhbar2 Arrasul saiyiduna Allah2 arrasul zaiemuna Allahuakhbar2 alquranu imammuna warasuluna al-ajtihadu jamatil muslimina amaluna aljihad fisabilillah hisabiluna almautu fisabilillahiamaluna

Marilah kita berjuang menagih janji dari Tuhan
Marilah kita menjadi pembangun ini adalah peluang
Pahalanya besar walaupun risikonya tinggi kemenangan pasti terjadi ini adalah janji

Kalau kita tidak sambut
Tuhan ganti orang lain
Janji itu pasti Tuhan akan tunaikan
Tuhan datangkan tenaga yang lain akan perjuangkan
kan lebih baik kita berjuang
agar janji itu kita buktikan

Kita buktikan....
Akhirnya timurkan menjadi empayar melalui islam
Seluruh bangsa dan agama
Sanggup bernaung dibawahnya
Kerana membawa perpaduan dan juga kasih sayang
khusus orang melayu
Menjadi empayar yang gemilang

Allahurabbuna Allah2 Allahughoyatuna Allahuakhbar2 Arrasul saiyiduna Allah2 arrasul zaiemuna Allahuakhbar2 alquranu imammuna warasuluna al-ajtihadu jamatil muslimina amaluna aljihad fisabilillah hisabiluna almautu fisabilillahiamaluna

Wednesday, November 30, 2011

Jenis-jenis dan Fesyen Tudung


Jenis-jenis dan Fesyen Tudung

Fesyen tudung. Siapa yang tak ambik tahu pasal fesyen tudung kontemporari? Kalau tak ambik tahu pasal fesyen tudung, jom baca kat sini. Yang memang ambik tahu pasal fesyen tudung, digalakkan baca. Mungkin anda terlepas pandang fesyen tudung yang beredar mengikut aliran zaman.


1. Tudung Nasi Lemak
Pernah tengok nasi lemak ikan bilis? Kat daun pisang tu, ada sedikit terbuka dan menyebabkan ikan bilis tu terkeluar kerana daun pisang tak menutup rapat bungkusan nasi lemak tu. Sebab tu fesyen tudung ni dinamakan 'Tudung Nasi Lemak'.


2. Tudung Bukit
Memakai tudung, tapi kedua-dua bukit ditayang dengan sengaja untuk tatapan percuma. Tak kisahlah apa saiz bukit tu. Tetap nak tayang percuma jugak. Bila diperhatikan, bangga sampai hidung kembang semangkuk. Alahai, mudahnya bagi tayangan percuma. Kalau dah bagi tayangan percuma, nak bagi apa kat suami nanti? Suami anda setaraf dengan orang asing kah sampai apa yang suami anda sahaja yang berhak lihat, anda sudah tayang percuma kepada orang lain.


3. Tudung Sarung Nangka
Pakai tudung ketat sampai menampakkan segala yang ada di kepala, sehingga menampakkan bentuk telinga sekalipun. Kalau kat telinga tu ada 7 subang, semuanya nampak bentuk. Inilah fesyen tudung sesat yang semakin menjadi aliran muslimah masa kini. Ikut artis katakan...



4. Tudung Alien
Dinamakan tudung alien, sebab kepala si pemakai tudung ini meman sebijik dengan kapala alien. Tudung ini juga dikenali sebagai tudung bonggol unta.

Maksud hadis: "Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka yang belum lagi aku melihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cemeti-cemeti bagaikan ekor Iembu yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi bertelanjang, berlenggang lenggok waktu berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan bonggol (goh) unta yang senget. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya. Sesungguhnya bau wangi syurga itu sudah tercium dari perjalanan yang sangat jauh daripadanya" [HR Muslim]


5. Tudung Papa Kedana
Kebanyakan yang pakai tudung ni adalah golongan minah rempit sekolah. Pakai tudung sebagai syarat masuk sekolah sahaja, bukan ikut hukum syarak. Masakan tidak, tudung singkat sampai nampak tengkok. Love bite kat leher pon boleh nampak. Mungkin terlalu papa kedana sampai tudung yang labuh sikit pun tak mampu nak beli. Bukan papa kedana bab ekonomi, tapi lu fikirlah sendiri...


6. Tudung Dato'
Ni, tak tau nak terangkan macam mana... Tak terkata. Fesyen? Entah... Mungkin pembaca lebih arif


7. Tudung Apa Jadah Entah?
Ini satu masalah besar lagi. Tudung yang artis ni pakai, mesti jadi ikutan para remaja, seolah-olah artis ni adalah seorang nabi untuk dijadikan ikutan. Alahai artis, berhentilah kalian daripada terus memesongkan ummat daripada ajaran Islam yang sebenar.


Tudung sarang tebuan pon ade!!









8. Tudung Muslimah
Inilah tudung yang benar-benar menyejukkan mata memandang. Mengikut hukum syarak, tidak menonjol, sopan, dan tertib. Tidak jarang, tidak ketat, dan menutup dada :)


* Tapi lagi bagus cara pemakaian tudung seperti zaman Rasulullah berulang semula.Berhijab seluruh badan.Barulah takde maksiat berlaku




Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [ TMQ an-Nur(24):31]

*****

Entry sentap lagi. Maaf. Bukan nak menghentam kaum wanita. Cuma nak sentap je. Baguslah kalau anda terasa. Tapi terasa je tak cukup. Semoga kalian menjadi muslimah sejati yang menjadi pendokong deen Allah. Amin... :)Tapi lebih baik pakai tudung saji je 


Monday, November 28, 2011

kisah malaikat diberi nafsu

kalaulah malaikat pon x boleh nak kawal nafsu,ape lagi manusia..
Kisah ini pernah disebutkan dalam Alqur’an.
Alkisah dua orang malaikat yakni Harut dan Marut diutus Allah SWT turun kebumi untuk memerangi ilmu-ilmu sihir yang merajalela di Negeri Babilon.
Orang-orang beriman dan bertaqwa pada waktu itu mulai terdesak oleh para penganut ajaran setan ini. Dan situasi kerajaan Babilon pun menjadi resah, karena ahli-ahli sihir setan ini mulai melebarkan pengaruhnya ke istana.
Sementara itu di langit terjadi insiden, beberapa malaikat sedang membicarakan mengenai kejahatan dan kerusakan manusia.


Para Malaikat berkata “Anak-anak Adam itu, Engkau jadikan mereka makhluk pilihanMu di bumi tetapi mereka mendurhakaiMu”.
Allah SWT berfirman “Sungguh jika Aku turunkan kamu ke sana dan Aku bentuk kamu seperti pembentukan mereka, niscaya kamu akan melakukan sebagaimana yang mereka lakukan juga”.


Para Malaikat menjawab “Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami mendurhakaiMu!”.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”


Malaikat berkata, “Kami lebih patuh kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.”
Kepada malaikat, Allah berfirman: “Panggillah ke mari dua malaikat. Aku akan turunkan mereka ke bumi hingga kamu dapat melihat apa yang dilakukan kedua malaikat itu!”

Allah berfirman kepada malaikat, “Pilihlah dua yang termulia antara kamu!”
Malaikat menjawab, “Tuhanku, biarlah Harut dan Marut yang melakukannya.”

Harut dan Marut pun diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama seperti yang melekat pada manusia (Nafsu syahwat, Akal, dll).
Demikianlah Allah menunjukkan kebijaksanaannya. Allah mengutus 2 dari para malaikat yang sedang berdiskusi tadi ke bumi dengan dibekali hawa nafsu yang juga dimiliki manusia lainnya. Mereka turun ke bumi dengan membawa tugas, yaitu mengajarkan manusia pengetahuan ilmu sihir, yang tujuannya adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus mengajarkan manusia kebaikan.
Inilah ayat Alqur’an yang menceritakan tentang Harut dan Marut
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. QS. Al Baqarah:102

Dan dimulailah misi mereka mengajarkan orang-orang di kerajaan Babilon beberapa pengetahuan ilmu sihir dan cara melawan ilmu sihir setan.


Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir setan lagi.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra : kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472)

Akhirnya, sebagai penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai guru besar, penguasa kerajaan Babilon memberikan mereka kedudukan tinggi sebagai penasihat kerajaan dan harta yang berlimpah.

Namun ternyata kedudukan tinggi dan harta itu perlahan-lahan mulai membuat hawa nafsu Harut dan Marut menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam kenikmatan duniawi dan melupakan tugas-tugas mereka sebagai manusia. Dan berakhir dengan sebuah skandal.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra:
Dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah). Zahrah pun mendatangi kedua malaikat itu untuk mengujinya. Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Zahrah hingga timbullah keinginan (hasrat) terhadapnya.

Zahrah berkata, “Maukah kamu mengucapkan kalimat mantera musyrik?”
Kedua malaikat itu menjawab, “Tidak, demi Allah, sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk selama-lamanya!”

Zahrah meninggalkan mereka berdua. Beberapa saat kemudian, dia kembali lagi membawa anak kecil. Sambil mendekati kedua malaikat itu Zahrah berkata, “Bersediakah kamu membunuh anak kecil ini!”
Kedua malaikat itu menjawab, “Tentu saja tidak, demi Allah selamanya aku tidak akan membunuhnya!”

Zahrah meninggalkan mereka dan datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu mereka, akhirnya Zahrah berkata, “Aku tidak akan mengikuti kamu, sebelum kamu berdua minum arak ini!”

Akhirnya kedua malaikat itu meminumnya hingga mabuk dan kemudian mereka berzina dengan Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil itu, dan mengucapkan kalimat musyrik.

Singkat cerita, beberapa hari setelah terjadinya skandal ini, datanglah Malaikat Jibril dari langit memberitahu Harut dan Marut bahwa masa tugas mereka telah berakhir. Dan Mereka dipanggil kembali ke langit untuk melapor. Betapa terkejutnya Harut dan Marut, karena saat itu juga ingatan mereka sebagai malaikat telah kembali.

Diriwayatkan oleh Makhul, dari Mu’adz,
Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil berkata, “Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut seperti ini?”

Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut kembali ke langit untuk melaporkan tugas mereka kepada Allah.

Maka disaksikan para malaikat yang lain, Harut dan Marut melaporkan tugas-tugasnya sebagai manusia, yang berakhir dengan skandal dosa. Saat itu juga seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah. Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan betapa masih ada manusia-manusia baik yang tidak layak di azab.

Akhirnya Allah menutup sidang itu dengan menawarkan pada Harut dan Marut pilihan: Ingin di azab di dunia, atau ingin di azab di akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya azab akhirat tentu saja langsung memilih di azab di dunia.Kemudian Allah juga menutup langit agar mereka tidak boleh lagi kembali ke langit

Dan menurut berbagai kisah, Harut dan Marut hingga kini masih tergantung dengan keadaan kaki di atas dan kepala di bawah. Pernah ada seorang wanita tua dari wilayah sekitar Babilon yang melaporkan kepada Nabi Muhammad saw bahwa dia telah melihat dua orang malaikat ini di sebuah sumur tua di gurun wilayah Babilon.

(Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja’far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a.)

---------

Friday, November 11, 2011

Tokwan menangis baca kisah Zulkifli Nordin dengan Abuya Ashaari yang berkait dengan Anwar Ibrahim

May 14, 2010 by penulis_cyber

tok terjumpa kisah yang pertama kali tok baca. Kisah lama dan jarang diketahui. Memang benar banyak ‘rahsia’ terbongkar selepas insan yang terlibat dengannya meninggal.
tokwan tahu Abuya Ashaari tidak pernah mengajar manusia mensyirikkan Allah. Tetapi manusia yang malas mengkaji mudah menerima tuduhan tersebut.
Al Arqam abuya telah berjaya di peringkat ‘kampung’ dan juga dunia membawa islam yang indah dan cantik. Di mana sahaja dakwah Abuya dijalankan. Dengan strategi yang begitu kemas dan tersusun.
tokwan pernah tengok gambar di lapangan terbang rombongan abuya bersolat. di tepi jalan dan di mana sahaja. mereka memang benar benar ikhlas berdakwah tanpa mengaharapkan apa apa kecuali redha Allah.
Akhirnya semalam tanggal 13 mei bersamaan tarikh huru hara di negara kita 41 tahun yang lalu pergilah seorang insan yang tokwan sanjungi.
Pemergian beliau sangat meninggalkan kesan kepada tok kerana dakwah islam di negara kita banyak hasil jasa mereka.
bukan tidak ada jabatan kerajaan membuat gerakan dakwah tetapi yang menakjubkan kita ialah mereka mampu menggunakan jiwa,harta,masa yang mereka ada untuk dikorbankan di jalan Allah.
mari cucu semua kita bersedekah alfatihah kepada beliau moga kesilapan yang telah dilakukan akan diampun oleh Allah.
Baca kisah Zulkifli Nordin dengna Abuya Ashaari di bawah

Salam 2 all.
Saya mengucapkan innalillah hiwa inna ilai hiroji’un dan takziah atas pemergian Almarhum Abuya Ustadz Ashaari Muhammad yang telah kembali kerahmatullah semalam di Ipoh. Jenazah Almarhum dikebumikan di kampung asal Almarhum di Kg. Pilin, Rembau, Negeri Sembila malam semalam.
Sebenarnya saya mengenali Almarhum sejak tahun 1983 lagi semasa menuntut di New Zealand. Almarhum telah datang ke Wellington dalam siri dakwah Al Arqam. Saya pada masa itu tau-tau ajelah, jenis Islam pun janji solat puasa kira okaylah tu.
Tetapi kedatangan Almarhum membuka satu tirai baru kepada saya. Almarhum adalah orang yang membezakan kepada saya Islam ritual dengan Islam haraki. Almarhum orang yang menunjukkan kepada saya perbezaan Islam mekanikal dengan Islam syumul. Almarhum membuktikan kepada saya Islam itu satu cara hidup yang praktikal dan bukan hanya disurau masjid. Ringkasnya, Almarhum membuka mata saya kepada Islam sebenarnya.
Saya sangat tertarik dengan cara Almarhum berdakwah. Nama Almarhum masa itu memang gah dan hebat. Jadi bila Almarhum dikatakan mahu datang New Zealand, kami bercadang menempatkan Almarhum di The Terrace Hotel, sebuah hotel ternama di Wellington masa itu. Kebetulan sebelum itu beberapa ustad gomen datang dan duduk memerap dalam hotel mahal ni.
Tetapi apabila sampai, Almarhum kata dia nak duduk tidur sama dengan kami pelajar di Islamic Centre Wellington, tempat program tamrin yang kami adakan. Memang kami tidur disitu masa itu. Kami semua agak terkedu dengan sikap rendah diri dan tawaddhu’ Almarhum. Sepanjang bersama, Almarhum makan minum dengan kami. Itulah pengalaman pertama saya makan dalam talam, berebut kami nak makan dengan Almarhum. Tak cukup dengan itu, Almarhum turut sama membasuh pinggan, menyapu dan membersihkan centre tu. Saya perhati tengok Almarhum kekadang membasuh pakaian dia sendiri. Wajah Almarhum sungguh membawa ketenangan bila melihatnya.
Saya sendiri agak terkedu bila Almarhum nak ziarah rumah kami masa tu di No. 2 MacDonald Crescent, Wellington. Tau-taulah rumah student bujang, semua jantan pulak tu! Kami pergi naik tramp dan kena jalan kaki dekat 15minit juga mendaki bukit. Tapi Almarhum selamba aje mengikut kami berjalan. Sampai ke rumah kami, Almarhum sedikit pun tak menegur dengan papan karom dan lain-lain harta karun yang ada yang menunjukkan kami yang dok rumah tu memang jenis happy go lucky punya geng. Sebaliknya saya ingat kata Almarhum, “jadi orang muda ni memang seronok, tapi sayang umur muda datang sekali aje”. Kata-kata itu walaupun sepatah dan sempoi aje, tapi terus menusuk ke jiwa saya.
Timbul persoalan takkan nak sia-siakan usia muda yang datang hanya sekali ini. Saya mula tertanya-tanya apa makna hidup ini, mengapa kita dihidupkan, apa tujuan kita, kemana kita selepas ini. Waduh..berserabut kepala masa tu.
Tapi nak jadi cerita, dalam kepala dok berserabut dengan macam-macam soalan tentang falsafah kehidupan itu, kuliah suboh pada pagi itu menjadi pembuka mata dan jiwa kepada saya. Dalam tazkirahnya, Almarhum membawa tajuk “Dua Peranan Manusia”, kupasan tentang mengapa manusia dihidupkan, apa tanggungjawab dan matlamat kita, serta kemana kita nanti akhirnya. Bagaimana kata Almarhum, kita ini adalah makhluk ciptaan ALLAH yang dicipta dengan dua peranan; bahawa kita dicipta untuk memperhambakan diri kepadaNya, selain menjadi khalifah ALLAH dimukabumi ini. Bahawa sebagai hamba mahupun khalifah, ALLAH menurunkan Al Quran sebagai manual kehdiupan manusia.
Saya ingat lagi kiasan Almarhum, alangkan syarikat Toyota pencipta kereta pun memberikan manual untuk tujuan pemakaian dan penjagaan kereta ciptaannya. Kita mungkin rase kereta Mercedes tu hebat, tapi kita tak boleh pakai manualnya kepada kereta Toyota, jahanam nanti. Kita mesti tetap berpegang kepada manual Toyota walau apa pun orang nak kata.
Begitulah seorang manusia, dilahirkan dengan dua peranan dan diberi Al Quran sebagai manual kehidupan. Kita mesti berpegang kepadanya, walau macam mana dugaan dan godaan datang. Walaupun nampak cara hidup barat hebat dan menyeronokkan, tetapi itu bukan manual hidup kita. Kalau kita ikut juga, kita akan jahanam. Berpeganglah kepada manual Al Quran, kita pasti selamat! Begitu tegas tapi lembut ayat-ayat tazkirah daria jiwa Almarhum menusuk jiwa saya. Malah itulah harinya saya mula berminat untuk mendalami Islam, mengkaji agama lain untuk melihat kebenaran Islam dan berjinak-jinak dengan gerakan Islam.
Sebenarnya banyak yang boleh saya coretkan mengenai pengalaman bersama Almarhum. Walaupun saya sendiri tidak pernah menganggotai Al Arqam, namun persahabatan saya dengan Almarhum saya terus pelihara. Semasa tindakan Pusat Islam memfatwakan Al Arqam sesat, sayalah peguam yang memfailkan saman terhadap Pusat Islam untuk mengisytiharkan fatwa itu sebagai tidak sah. Bersama YM Raja Aziz Addruse masa itu, kami cuba mempertahankan institusi Al Arqam. Kalau ya sesat pun bukan Al Arqam, mungkin individu tertentu. Mengapa perlu nak dilumpuhkan Al Arqam sehingga habis segala perniagaan dan rangkaian komersial mereka turut nak dimusnahkan. Berdepan dengan suasana itu, kerajaan menggunakan Akta Keselamatan Dalam Negeri untuk menghancurkan Al Arqam pada tahun 1994.
Saya masih ingat bagaimana Abuya diheret ke muka televisyen dalam siaran secara langsung untuk dipaksa membuat pengakuan beliau sesat. Semasa itu, Tun Mahathir adalah Perdana Menteri, dan Anwar Ibrahim adalah Timbalan Perdana Menteri. Namun langsung tiada sebarang pertolongan atau bantuan diberikan kepada Abuya atau Al Arqam. Saya tahu sebab saya terlibat secara langsung.
Malah saya teringat dalam satu pertemuan saya dengan Almarhum di Nilai Spring pada hari Ahad 14 Rejab 1428 bersamaan 29.07.2007, Almarhum semasa itu dalam keadaan terbaring dan tidak boleh bercakap melainkan melalui perantaraan Ummu Khatijah yang setia bersama Almarhum. Saya masih ingat bila nama Anwar Ibrahim disebut, Almarhum memberi isyarat yang tidak ingin saya dedahkan disini. Ia akan menjadi rahsia antara saya dan Almarhum. Sebagaimana apa yang disebut oleh Almarhum Dato’ Ishak Baharom, mantan Mufti Selangor kepada saya apabila isu berkenaan Anwar Ibrahim dibangkitkan semasa kami berbual. Itu rahsia yang tetap akan saya simpan insyallah.
Tetapi sikap kasih sayang Almarhum kepada saya masih ada, dan Almarhum menghadiahkan saya sebuah buku bertajuk “POLITIK ISLAM Membawa Kasih Sayang” tulisan Almarhum sendiri. Almarhum juga menghadiahkan saya beberapa baranganan dan penulisan lain. Tetapi yang saya paling hargai ialah sehelai serban yang pernah Almarhum hadiahkan kepada saya, yang tetap saya simpan dan gunakan sekali sekala sehingga kini
Saya merindui saat bersama dengan Almarhum, walaupun hanya sekali sekala dapat bersama dengan beliau. Kata-katanya, nasihat Almarhum, gurau senda dan gelak tawanya. Setiap kali berada disisi Almarhum, saya berasa sangat tenang dan selamat. Almarhum adalah mursyid saya, guru saya, dan saperti bapa bagi saya.
Moga ALLAH memberikan rahmat dan keampunan kepada Almarhum. Semoga ALLAH meletakkan Almarhum bersama dengan para syuhada, para solihin, dan para siddiqin. Moga ALLAH melapangkan kubur Almarhum, dan menerangkan cahayaNya dialam barzakh sana. Semoga ALLAH menganugerahkan syurga buat Almarhum. Dan semoga ALLAH memberikan kesabaran kepada keluarga, anak isteri, sahabat handai dan para murid Almarhum dalam menghadapi ujian ini. Amin ya rabbal ‘alamin.
Wassalam.
Zulkifli Bin Noordin
Jumaat
30 Jamadil Awal 1431
14 April 2010

Kisah ini dipetik dari laman http://tokwan.wordpress.com/2010/05/14/tokwan-menangis-baca-kisah-zulkifli-nordin-dengan-abuya-ashaari-yang-berkait-dengan-anwar-ibrahim/

Thursday, November 10, 2011

Bantal Panas @Tungku Elektrik Mudah dan Berkesan





Bantal Panas @Tungku Elektrik Mudah dan Berkesan

Produk ini merupakan inovasi terbaru tungku yang satu ketika dahulu bersifat tradisional kini di perbaharui untuk kemudahan anda, ia sangat baik untuk kesihatan anda seisi keluarga.

Diperbuat daripada bahan anti-kuman yang mengandungi cecair, tungku moden ini bersih dan mempunyai unsur perubatan yang tersendiri.

Fungsi :
1. Mengelakkan artritis.
2. Baik untuk pesakit strok.
3. Mengurangkan sakit servikal vertebra.
4. Mengurangkan sakit kepala, sakit gigi
5. Melegakan sakit leher, bahu dan belakang badan.
6. Melegakan masalah sengugut
7. Membantu mengurangkan berat badan.
8. Mengurangkan masalah lenguh-lenguh lutut dan sakit pinggang
9. Mengurangkan masalah perut kembung.
10. Melegakan bahagian tulang patah

Ciri-ciri:
Cecair merupakan air garam bukit dan gel, ianya diisi sekali sahaja dan mudah di bawa ke mana-mana.
Siapa yang sesuai memakainya?

* orang dewasa 12 tahun dan ke atas.
* wanita yang baru lepas bersalin dan menghadapi senggugut.
* Menghadapi masalah lenguh badan dan angin.
* Juga untuk lelaki sesuai untuk seluruh badan

Cara-cara penggunaan:

Caj tungku selama 5 hingga 8 minit dan lampu khas akan terpadam secara automatik. Bantal akan menjadi panas sehingga 70 - 80 darjah celcius dan ia akan bertahan di antara 2 - 3 jam



Call or SMS 019-5173057-Su Halim

Saturday, October 29, 2011

Abuya hanya mampu beri kamu Tuhan



HARI INI 30 OKTOBER 2011 sangat2 meriah di seluruh pelusuk dunia.Seluruh dunia menyambut hari kelahiran insan pilihan Tuhan yaitu Abuya.Terima Kasih Abuya kerana tidak jemu2 mendidik kami.Saya rasa sangat beruntung kerana dapat mengambil berkat Abuya dengan tarikh lahir kita yang sama





Beberapa hari lepas,kami di 'kidnap' oleh seorang kawan kami..Katanya nak belanja makan lah konon2.Tapi agak pelik hari tu,kerana secara tiba2,beliau nak belanja kami makan.Tanpa segan silu,kami terus je mengikut haluannya..Rupa2nya,kami di WAKANABEB kan oleh dia.Kami dibawa ke satu seminar usahawan..Hmm,agak pelik..Sepanjang seminar tu berjalan,berbagai ragam penceramah aku lihat.Semuanya menceritakan tentang dunia mereka.Nak kereta besar,rumah besar,duit banyak.Hmm,duit tak menjamin kita selamat dunia akhirat..Tiba2,aku agak tertarik dengan seorang penceramah ni,beliau memberikan ceramahnya dengan penuh nada sayu.Beliau menasihatkan kami,'muhasabahlah diri kita.'Katanya kenapa kita tidak boleh hantar duit setiap bulan ke kampung.Padahal mak kita mengandungkan kita 9 bulan.Katanya,saya siap hantar mak saya pergi haji lagi dengan wang beribu-ribu.Dalam hati ni aku berkata,"bolehlah kau kaya.Sambung penceramah itu lagi,beliau menawarkan kami meminjam duit dengan ah long untuk sertai kelab usahawan itu.Katanya,beliau sanggup menghadapi risiko meminjam duit dengan ah long....Hmm,dahsyat sungguh,untuk dunia mereka sanggup lakukan apa sahaja.Tapi untuk Tuhan???........ Dulu,ketika masih kecil,mak aku 'first time' memberitahuku tarikh kelahiran aku..Aku sangat terkejut kerana tarikh lahirku sama dengan Abuya.Rasa gembira sangat seperti orang yang baru mendapat hadiah besar.Maklumlah tak pernah dapat melihat muka abuya secara 'real'.Mak aku pun mengajar aku bagaimana nak berhadapan dengan Abuya nanti.Kot2 la kalau Abuya jemput hadir untuk sama meraikan..Kerana kata kakak aku yang pernah duduk di labuan bersama abuya,Abuya suka meraikan,lagi2 kalau ada orang yang sama tarikh lahir dengan Abuya..Dulu pon pada tahun 2009,aku dibawa oleh ustaz zawawi aman dan us jaafar(guru tahfizku zaman dulu)Aku dibawa mereka ke Nilai untuk sambut hai lahir Abuya.Kebetulan hari jadi aku jugak.Masya Allah,punya lah ramai orang menghadiahkan Abuya dengan pelbagai hadiah.Ada yang bagi kereta,rumah,hamper dan macam2 lagi.Maklumlah abuya ramai kenalan.Tetapi,abuya jenis tidak tamak dan cintakan dunia.Setiap hadiah itu diagih-agihkannya agar pengikutnya dapat merasakannya.Baiknya hati seorang pemimpin ini.Keutamaan hadiah2 ini diberikan kepada sesiapa yang tarikh lahir sama dengan Abuya.Kami pon diberi nombor2 untuk cabutan bertuah.Beruntungnya sesiapa yang dapat hadiah rumah,kereta dll daripada Abuya.Tapi nasib tidak menyebelahi aku.Belum sempat nombor cabutan betuah dibacakan,aku dibawa ustaz2 tahfiz aku tadi ke tempat lain atas tujuan tertentu.Kecewanya aku diwaktu itu.Nak tatap wajah abuya tak dapat,hadiah dari abuya pon x dapat. Tetapi tak mengapa.Mungkin ada hikmahnya..Akhirnya pada tanggal sebelum pemergian Abuya untuk dapatkan daulah,impian aku terlaksana.Di thailand,aku dapat memicit abuya sepuas hati..Sepanjang kuliah ummu tentang poligami itu,aku mengambil kesempatan mengambil power dari badan insan yang mulia itu..Di situ baru aku paham,abuya mampu berikan pengikut-pengikutnya Tuhan..Abuya yakinkan semuanya bahawa Tuhan itulah segala-galanya.Tanpa Tuhan,kita tidak boleh hidup..Tuhan mampu beerbuat apa sahaja terhadap kita.Mengalahlah dengan Tuhan.Semua ini miliknya,tiada milik kita..Kita hidup dan berpijak pon dibuminya.Kalau tak bersyukur,pergilah bumi lain yang bukan milik Tuhan.Allah,Hebatnya Allah..Kami terharu namaMu bergema kembali selepas kedatangan Abuya.Terima kasih Abuya beri kami Tuhan..
SELAMAT ULANG TAHUN KELAHIRAN ABUYA



Wednesday, October 19, 2011

Kucing Binatang Kesayangan Rasulullah




Baru-baru ni,banyak saya terbaca kisah tentang kucing.Antaranya kisah seorang manusia keji ni bakar kucing hidup2.Gambar di atas ni jelas menunjukkan si kucing seperti memohon simpati.
sehingga ada page facebook 'oh media' mencipta satu page 'oh meow' dan mereka  berkempen selamatkan binatang kesayangan nabi Muhammad SAW ini.Katanya "Promosilah page ini kepada rakan-rakan anda yang cintakan kucing, haiwan kesayangan Rasulullah."

Nabi menekankan di beberapa hadisnya bahawa kucing itu tidaklah najis. Malah diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing kerana dianggap suci.
Lantas kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak sel bakteria. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Pada permukaan lidah kucing ditutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengucup seperti kikir atau gergaji.
Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setitis pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar boleh membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Telah dilakukan berbagai penyelidikan terhadap kucing dan berbagai perbezaan usia, perbezaan posisi kulit, punggung, bahagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bahagian-bahagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bahgian-bahgian khusus.
Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:

1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.

4. Hanya sekali kuman yang ditemui semasa proses penyelidikan, kuman itu masuk kumpulan kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak ditemui kumpulan kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercayai dan hasil penyelidikan laboratorium menyimpulkan bahawa kucing tidak mempunyai kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar para doktor yang bergelut dalam bidang kuman
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemui adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. Subhanallaah !

Dr. Gen Gustafsirl menemui bahawa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. (baca: Inilah sebabnya jika terkena liur anjing harus dibasuh dengan tanah).

Doktor haiwan di klinik haiwan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahawa kucing mempunyai perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air kerana air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteria, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll) Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya agar bakteria tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Tetapi ketika sebahagian doktor dan percubaan yang telah di lakukan di laboratorium haiwan, ditemui bahawa badan kucing bersih secara keseluruhan dan Ia lebih bersih dari manusia, banyak dari pembaca situslakalaka yang khuatir adanya Toxoplasma pada kucing, benarkah toxoplasma itu virus? ataukah hanya sekadar parasit yang boleh melekat pada tubuh makhluk yang hidup? silahkan baca: Benarkah Toxoplasma Hanya disebabkan Oleh Kucing

Perhatikan apa yang diperlihatkan Rasulullah pada sahabatnya berikut ini:
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahawa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada masa itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu hairan?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahawa Nabi SAW pernah bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahawa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, malah tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahawa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang solat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menyimpanya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan solat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bahagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Subhaanallah!! Kalaulah bukan dari wahyu Allah tentulah Rasulullah Saw yang buta baca-tulis ini tidak akan berani mengatakan bahawa kucing itu bersih? Segala sesuatu yang baru ditemukan oleh para ilmuwan semasa ini, ternyata sudah diketahui ilmunya oleh Rasul Kita Muhammad saw sejak 1500 tahun yang lalu.

Tuesday, October 18, 2011

MOTIF cadangan Kelab Taat Suami pada pandangan anda




haha !nak jawab neyh rasanya motif dia nak bagi suami dia x cari wanita lain !may be takut suami dia gunakan khidmat pelacur !ok apa kelab ni, boleh buad laky dia terhindar dari terjebak dengan gejala sosial seperti melanggan pelacur bagai !ni jugak buleh jaga laki dia dari curang dengan wanita lain !sekarang macam2 jadi !sumbang maharam lah.so myb ni kods salah satu motifnya !sekarang kan bnyak isu yang makin  menjadi2  di Negara kita ni !yang paling kesiannya isu pembuangan bayi lah !kesian tau tgok bayi comel kena buang !kalaulah saya kaya dah lama buad rumah perlindungan untuk bayi terbuang n nak jaga semua bayi tuh !da lah tak berdosa n langsung x dapat rasa hidup kat atas muka bumi nih !lari pada tajuk!okei myb apa yang Dr. Rohaya ni cuba nak sampaikan bila dia kata 'layan macam pelacur' adalah pelacur ni selalunya ikut  kehendak pelanggan, bermakna pelanggan tu adalah suami, yang mana dia boleh mintak apa saja yang dia dia nak lah kod.myb dia pegang prinsip yang di sebut dalam hadis iaitu dalam Hadis Riwayat Abu Daud (1/377),Al-Hakim (2/195,279),Al-Baihaqi (7/195).korang pandai2 lah carik sendiri..haha..ok,salam jumpa lagi




Tunggu n lihat sapa yg menang dalam peperangan nih..



Tuesday, October 11, 2011

Mana Mak???


Jangan lupa untuk tekan butang Share & Tag selepas anda baca ♥

Tajuk: Mana mak

Jam 6.30 petang.

Mak berdiri di depan pintu. Wajah Mak kelihatan resah. Mak tunggu adik bongsu balik dari sekolah agama.

Ayah baru balik dari sawah.

Ayah tanya Mak, “Along mana?’

Mak jawab, “ Ada di dapur tolong siapkan makan.”

Ayah tanya Mak lagi,” Angah mana?”

Mak jawab, “Angah mandi, baru balik main bola.”

Ayah tanya Mak, “Ateh mana?”

Mak jawab, “Ateh, Kak Cik tengok tv dengan Alang di dalam?”

Ayah tanya lagi, “Adik dah balik?”

Mak jawab, “Belum. Patutnya dah balik. Basikal adik rosak kot. Kejap lagi kalau tak balik juga jom kita pergi cari Adik.”

Mak jawab soalan ayah penuh yakin. Tiap-tiap hari ayah tanya soalan yang sama. Mak jawab penuh perhatian. Mak ambil berat di mana anak-anak Mak dan bagaimana keadaan anak-anak Mak setiap masa dan setiap ketika.

Dua puluh tahun kemudian,

Jam 6.30 petang

Ayah balik ke rumah. Baju ayah basah. Hujan turun sejak tengahari.

Ayah tanya Along, “Mana Mak?”

Along sedang membelek-belek baju barunya. Along jawab, “Tak tahu.”

Ayah tanya Angah, “Mana Mak?”

Angah menonton tv. Angah jawab, “Mana Angah tahu.”

Ayah tanya Ateh, “Mana Mak?”

Ayah menunggu lama jawapan dari Ateh yang asyik membaca majalah.

Ayah tanya Ateh lagi, "Mana Mak?"

Ateh menjawab, “Entah.”

Ateh terus membaca majalah tanpa menoleh kepada Ayah.

Ayah tanya Alang, “Mana Mak?”

Alang tidak jawab. Alang hanya mengoncang bahu tanda tidak tahu.

Ayah tidak mahu tanya Kak Cik dan Adik yang sedang melayan facebook. Ayah tahu yang Ayah tidak akan dapat jawapan yang ayah mahu.

Tidak ada siapa tahu di mana Mak. Tidak ada siapa merasa ingin tahu di mana Mak. Mata dan hati anak-anak Mak tidak pada Mak. Hanya mata dan hati Ayah yang mencari-cari di mana Mak.

Tidak ada anak-anak Mak yang tahu setiap kali ayah bertanya, "Mana Mak?"

Tiba-tiba adik bungsu bersuara, “Mak ni dah senja-senja pun merayap lagi. Tak reti nak balik!!”

Tersentap hati Ayah mendengar kata-kata Adik.

Dulu anak-anak Mak akan berlari mendakap Mak apabila balik dari sekolah. Mereka akan tanya "Mana Mak?" apabila Mak tidak menunggu mereka di depan pintu.

Mereka akan tanya, "Mana Mak." Apabila dapat nomor 1 atau kaki melecet main bola di padang sekolah. Mak resah apabila anak-anak Mak lambat balik. Mak mahu tahu di mana semua anak-anaknya berada setiap waktu dan setiap ketika.

Sekarang anak-anak sudah besar. Sudah lama anak-anak Mak tidak bertanya 'Mana Mak?"

Semakin anak-anak Mak besar, soalan "Mana Mak?" semakin hilang dari bibir anak-anak Mak .

Ayah berdiri di depan pintu menunggu Mak. Ayah resah menunggu Mak kerana sudah senja sebegini Mak masih belum balik. Ayah risau kerana sejak akhir-akhir ini Mak selalu mengadu sakit lutut.

Dari jauh kelihatan sosok Mak berjalan memakai payung yang sudah uzur. Besi-besi payung tercacak keluar dari kainnya. Hujan masih belum berhenti. Mak menjinjit dua bungkusan plastik. Sudah kebiasaan bagi Mak, Mak akan bawa sesuatu untuk anak-anak Mak apabila pulang dari berjalan.

Sampai di halaman rumah Mak berhenti di depan deretan kereta anak-anak Mak. Mak buangkan daun-daun yang mengotori kereta anak-anak Mak. Mak usap bahagian depan kereta Ateh perlahan-lahan. Mak rasakan seperti mengusap kepala Ateh waktu Ateh kecil. Mak senyum. Kedua bibir Mak diketap repat. Senyum tertahan, hanya Ayah yang faham. Sekarang Mak tidak dapat lagi merasa mengusap kepala anak-anak seperti masa anak-anak Mak kecil dulu. Mereka sudah besar. Mak takut anak Mak akan menepis tangan Mak kalau Mak lakukannya.

Lima buah kereta milik anak-anak Mak berdiri megah. Kereta Ateh paling gah. Mak tidak tahu pun apa kehebatan kereta Ateh itu. Mak cuma suka warnanya. Kereta warna merah bata, warna kesukaan Mak. Mak belum merasa naik kereta anak Mak yang ini.

Baju mak basah kena hujan. Ayah tutupkan payung mak. Mak bagi salam. Salam Mak tidak berjawab. Terketar-ketar lutut Mak melangkah anak tangga. Ayah pimpin Mak masuk ke rumah. Lutut Mak sakit lagi.

Mak letakkan bungkusan di atas meja. Sebungkus rebung dan sebungkus kueh koci pemberian Mak Uda untuk anak-anak Mak. Mak Uda tahu anak-anak Mak suka makan kueh koci dan Mak malu untuk meminta untuk bawa balik. Namun raut wajah Mak sudah cukup membuat Mak Uda faham.

Semasa menerima bungkusan kueh koci dari Mak Uda tadi, Mak sempat berkata kepada Mak Uda, "Wah berebutlah budak-budak tu nanti nampak kueh koci kamu ni."

Sekurang-kurangnya itulah bayangan Mak. Mak bayangkan anak-anak Mak sedang gembira menikmati kueh koci sebagimana masa anak-anak Mak kecil dulu. Mereka berebut dan Mak jadi hakim pembuat keputusan muktamat. Sering kali Mak akan beri bahagian Mak supaya anak-anak Mak puas makan. Bayangan itu sering singgah di kepala Mak.

Ayah suruh Mak tukar baju yang basah itu. Mak akur.

Selepas Mak tukar baju, Ayah iring Mak ke dapur. Mak ajak anak-anak Mak makan kueh koci. Tidak seorang pun yang menoleh kepada Mak. Mata dan hati anak-anak Mak sudah bukan pada Mak lagi.

Mak hanya tunduk, akur dengan keadaan.

Ayah tahu Mak sudah tidak boleh mengharapkan anak-anak melompat-lompat gembira dan berlari mendakapnya seperti dulu.

Ayah temankan Mak makan. Mak menyuap nasi perlahan-lahan, masih mengharapkan anak-anak Mak akan makan bersama. Setiap hari Mak berharap begitu. Hanya Ayah yang duduk bersama Mak di meja makan setiap malam.

Ayah tahu Mak penat sebab berjalan jauh. Siang tadi Mak pergi ke rumah Mak Uda di kampung seberang untuk mencari rebung. Mak hendak masak rebung masak lemak cili api dengan ikan masin kesukaan anak-anak Mak.

Ayah tanya Mak kenapa Mak tidak telepon suruh anak-anak jemput. Mak jawab, "Saya dah suruh Uda telepon budak-budak ni tadi. Tapi Uda kata semua tak berangkat."

Mak minta Mak Uda telepon anak-anak yang Mak tidak boleh berjalan balik sebab hujan. Lutut Mak akan sakit kalau sejuk. Ada sedikit harapan di hati Mak agar salah seorang anak Mak akan menjemput Mak dengan kereta. Mak teringin kalau Ateh yang datang menjemput Mak dengan kereta barunya. Tidak ada siapa yang datang jemput Mak.

Mak tahu anak-anak mak tidak sedar telepon berbunyi. Mak ingat kata-kata ayah , “Kita tak usah susahkan anak-anak. Selagi kita mampu kita buat saja sendiri apa-apa pun. Mereka ada kehidupan masing-masing. Tak payah sedih-sedih. Maafkan sajalah anak-anak kita. Tak apalah kalau tak merasa menaiki kereta mereka sekarang. Nanti kalau kita mati kita masih ada peluang merasa anak-anak mengangkat kita kat bahu mereka.”

Mak faham buah hati Mak semua sudah besar. Along dan Angah sudah beristeri. Ateh, Alang, Kak Cik dan Adik masing-masing sudah punya buah hati sendiri yang sudah mengambil tempat Mak di hati anak-anak Mak.

Pada suapan terakhir, setitik air mata Mak jatuh ke pinggan.

Kueh koci masih belum diusik oleh anak-anak Mak.

Beberapa tahun kemudian

Mak Uda tanya Along, Angah, Ateh, Alang, Kak Cik dan Adik, “Mana mak?”.

Hanya Adik yang jawab, “Mak dah tak ada.”

Along, Angah, Ateh, Alang, Kak Cik dan Adik tidak sempat melihat Mak waktu Mak sakit.

Kini Mak sudah berada di sisi Tuhannya bukan di sisi anak-anak Mak lagi.

Dalam isakan tangis, Along, Angah, Ateh, Alang, Kak Cik dan Adik menerpa kubur Mak. Hanya batu nisan yang berdiri terpacak. Batu nisan Mak tidak boleh bersuara. Batu nisan tidak ada tangan macam tangan Mak yang selalu memeluk erat anak-anaknya apabila anak-anak datang menerpa Mak semasa anak-anak Mak kecil dulu.

Mak pergi semasa Along, Angah, Ateh, Alang, Kak Cik dan Adik berada jauh di bandar. Kata Along, Angah, Ateh, Alang, Kak Cik dan Adik mereka tidak dengar handphone berbunyi semasa ayah telepon untuk beritahu mak sakit tenat.

Mak faham, mata dan telinga anak-anak Mak adalah untuk orang lain bukan untuk Mak.

Hati anak-anak Mak bukan milik Mak lagi. Hanya hati Mak yang tidak pernah diberikan kepada sesiapa, hanya untuk anak-anak Mak..

Mak tidak sempat merasa diangkat di atas bahu anak-anak Mak. Hanya bahu ayah yang sempat mengangkat jenazah Mak dalam hujan renyai.

Ayah sedih sebab tiada lagi suara Mak yang akan menjawab soalan Ayah,

"Mana Along?" , "Mana Angah?", "Mana Ateh?", "Mana Alang?", "Mana Kak Cik?" atau "Mana Adik?". Hanya Mak saja yang rajin menjawab soalan ayah itu dan jawapan Mak memang tidak pernah silap. Mak sentiasa yakin dengan jawapannya sebab mak ambil tahu di mana anak-anaknya berada pada setiap waktu dan setiap ketika. Anak-anak Mak sentiasa di hati Mak tetapi hati anak-anak Mak ada orang lain yang mengisinya.

Ayah sedih. Di tepi kubur Mak, Ayah bermonolog sendiri, "Mulai hari ini tidak perlu bertanya lagi kepada Along, Angah, Ateh, Alang, Kak Cik dan Adik , "Mana mak?" "

Kereta merah Ateh bergerak perlahan membawa Ayah pulang. Along, Angah, Alang dan Adik mengikut dari belakang. Hati ayah hancur teringat hajat Mak untuk naik kereta merah Ateh tidak kesampaian. Ayah terbayang kata-kata Mak malam itu, "Cantiknya kereta Ateh, kan Bang? Besok-besok Ateh bawalah kita jalan-jalan kat Kuala Lumpur tu. Saya akan buat kueh koci buat bekal."

"Ayah, ayah ....bangun." Suara Ateh memanggil ayah . Ayah pengsan sewaktu turun dari kereta Ateh..

Terketar-ketar ayah bersuara, "Mana Mak?"

Ayah tidak mampu berhenti menanya soalan itu. Sudah 10 tahun Mak pergi namun soalan "Mana Mak?" masih sering keluar dari mulut Ayah sehingga ke akhir usia.

Sebuah cerita pendek buat tatapan anak-anak yang kadang-kadang lupa perasaan ibu. Kata orang hidup seorang ibu waktu muda dilambung resah, apabila tua dilambung rasa. KataRasulullah saw. ibu 3 kali lebih utama dari ayah . Bayangkanlah berapa kali ibu lebih utama dari isteri, pekerjaan dan anak-anak sebenarnya. Solat sunat pun Allah suruh berhenti apabila ibu memanggil. Berapa kerapkah kita membiarkan deringan telefon panggilan dari ibu tanpa berjawab?

Ps: Ingat, kita cuma ada 1 sahaja ibu dan ayah di dunia ini. Jangan sampai apabila mereka sudah tiada, barulah kita hendak menangis.
Jangan lupa untuk tekan butang Share & Tag selepas anda baca ♥

Friday, September 30, 2011

Golongan Munafik lagi berbahaya dari Kafir


Gerakan munafik bermula di Madinah di bawah pimpinan Abdullah bin Ubai. Sebelum kedatangan Rasulullah SAW ke Madinah, beliau merupakan seorang yang sangat berpengaruh di sana sebagaimana kedudukan Abu Sufyan di Makkah.



Selepas Peperangan Bu’as, penduduk Madinah sudah bersepakat untuk melantik Abdullah bin Ubai sebagai ketua di Madinah, malah mahkotanya pun sudah siap dibuat. Masyarakat Madinah bersetuju melantik Abdullah bin Ubai menjadi raja menunjukkan dia memiliki sifat-sifat yang menyebabkan dia dihormati dan dimuliakan.
Sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, kaum Yahudi sudah lama bertapak di sana. Kaum Yahudi dikenali sebagai ahli Kitab, orang beragama yang memiliki peradaban yang mulia berbanding orang-orang Arab Madinah. Kaum Yahudi juga menguasai bidang ekonomi dan mempunyai kekuatan dalam bidang ketenteraan. Kaum Yahudi yang dikenali sebagai ahli agama, ahli ilmu, ahli ekonomi dan ahli ketenteraan menyebabkan mereka dipandang tinggi oleh orang Arab Madinah. Lantaran itu, orang Arab Madinah suka meniru peradaban Yahudi tetapi mereka tidak memeluk agama Yahudi. Bagi orang Arab agama Yahudi dilihat sebagai khusus untuk orang Yahudi sahaja. Walaupun tidak menerima agama Yahudi, banyak nilai-nilai moral Yahudi diterima pakai oleh orang Arab Madinah.
Golongan Arab Madinah yang berilmu merupakan orang yang paling banyak mencedok peradaban Yahudi dan meng’Arab’kan peradaban tersebut, termasuklah Abdullah bin Ubai. Kumpulan Abdullah bin Ubai mempraktikkan nilai-nilai moral yang lebih tinggi daripada orang Arab Madinah yang lain. Oleh kerana itu, mereka dipandang tinggi dan dihormati.
Ketika Perang Bu’as hampir berlaku di antara dua golongan terbesar di Madinah, kumpulan Abdullah bin Ubai menentang suku-suku mereka yang mahu berperang itu. Bila peperangan berlaku, Abdullah bin Ubai juga tidak ikut serta dalam peperangan tersebut. Sikap berkecualinya menyebabkan dia dicadangkan untuk menjadi raja setelah kedua-dua pihak yang berperang itu berdamai.
Walaupun menimba dari telaga Yahudi, namun ahli fikir Arab Madinah mempertahankan ke-Araban mereka. Sikap yang demikian menyebabkan terbentuk aliran pemikiran yang kabur. Ia bukan Yahudi dan bukan juga Arab. Mereka menganggap diri mereka setaraf dengan orang Yahudi yang berilmu dan mereka lebih mulia daripada umat Arab yang jahil. Oleh kerana apa yang terbentuk dalam aliran pemikiran mereka tidak jelas, maka tidak ada satu bentuk kepercayaan atau akidah yang mereka pertahankan. Mereka mempertahankan satu perkara sahaja, iaitu merekalah golongan Arab yang paling pintar dan orang-orang Arab yang lain tidak sama dengan mereka.
Apabila agama Islam datang ke Madinah dibawa oleh orang Arab Makkah, kumpulan Abdullah bin Ubai sejak awal-awal lagi telah menolaknya. Mereka menganggap apa yang baru datang itu lebih rendah daripada apa yang ada dengan mereka. Mereka menjadi golongan yang tidak mempertahankan sebarang kepercayaan dan juga tidak ada satu kepercayaan yang mereka terima. Sebagaimana golongan Yahudi yang menganggap semua bangsa di dunia lebih rendah daripada mereka, begitu juga kumpulan Abdullah bin Ubai yang meminum air daripada telaga Yahudi, menganggap semua orang Arab lebih rendah daripada mereka. Mereka adalah golongan yang sudah ada keputusan untuk mengunci mata, telinga dan hati mereka daripada segala agama yang datang kepada mereka.
Arus perkembangan Islam melanda Madinah dengan pantas dan menyeluruh. Dalam tempoh kurang dari satu tahun, hampir keseluruhan penduduk Madinah sudah memeluk agama Islam. Segala aktiviti tertumpu kepada Nabi Muhammad SAW dan agama Islam. Kumpulan Abdullah bin Ubai yang memandang diri mereka sebagai lebih mulia itu tidak ada pilihan lain, melainkan ikut serta di dalam rentak perkembangan Madinah supaya tidak tersisih. Namun, penyertaan mereka sebenarnya bertujuan mencari jalan merampas semula kekuasaan di Madinah sebagaimana sebelum kedatangan agama Islam dan Nabi Muhammad SAW. Mereka mahu orang-orang Makkah meninggalkan Madinah.
Oleh kerana mereka tidak mempunyai satu bentuk kepercayaan yang jelas dan tidak ada satu agama dipertahankan, mereka boleh bergerak cergas dalam apa juga medan kepercayaan atau agama. Istilah dosa, pahala, syurga, neraka, hari kiamat, halal dan haram tidak ada pada mereka. Akhirat tidak ada dalam pandangan mereka. Apabila tidak ada agama yang diperjuangkan dan tidak ada kepercayaan kepada perkara ghaib, kumpulan tersebut menyertai kegiatan agama orang lain dalam keadaan yang dipanggil ‘MUNAFIK’. Mereka memakai baju agama padahal mereka tidak ikhlas berbuat demikian dan tidak merelakannya.
Munafik berbeza daripada kafir. Orang kafir tidak meyakini agama Islam kerana mereka mempunyai kepercayaan sendiri dan mereka pertahankan kepercayaan tersebut. Penentangan mereka terhadap Islam adalah jelas. Orang munafik pula di samping tidak beriman kepada agama Islam, mereka tidak mendatangkan kepercayaan yang menjadi alternatif dan mereka tidak menyebarkan sebarang bentuk kepercayaan. Oleh yang demikian mereka boleh menyertai kegiatan Islam seolah-olah mereka adalah orang Islam sejati dan mereka boleh menentang Islam seolah-olah mereka adalah orang kafir tulen. Mereka menganggap Islam laksana baju yang boleh dipakai dan ditanggalkan hanya apabila ianya mendatangkan keuntungan kepada mereka.
Allah SWT berfirman tentang keadaan golongan munafik: “Dan sebahagian daripada manusia ada yang berkata: “Kami telah beriman kepada Allah dan Hari Kemudian”. Padahal mereka bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang yang beriman, padahal mereka tidak perdayakan melainkan diri mereka sendiri sedangkan mereka tidak sedar. Di hati mereka ada penyakit, lalu Allah tambahkan penyakit kepada mereka dan adalah bagi mereka seksaan yang pedih sebab mereka telah berdusta. Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerosakan di bumi”, mereka menjawab: “Kami tidak lain melainkan orang yang membuat kebaikan”. Ketahuilah bahawa mereka itu adalah orang yang membuat kerosakan tetapi mereka tidak sedar. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah sebagaimana orang yang telah beriman”. Mereka berkata, “Apakah harus kami beriman seperti orang-orang bodoh itu beriman?” Ketahuilah mereka itulah orang-orang yang bodoh tetapi mereka tidak ketahui. Dan apabila mereka bertemu dengan orang yang beriman mereka berkata, “Kami telah beriman”. Apabila bersendirian dengan syaitan-syaitan mereka, mereka berkata, “Kami beserta kamu. Kami tidak lain melainkan memperolok-olokkan (orang yang beriman).” (QS Al-Baqarah: 8~14)
Orang munafik sangat berbeza daripada orang kafir. Orang kafir dengan tegas menyatakan tidak beriman baik secara terang-terangan atau pun secara bersembunyi. Ancaman azab neraka dan pujukan nikmat syurga tidak menarik orang kafir kepada iman. Orang munafik pula mengucap dua Kalimah Syahadah dengan lidah mereka dan tidak keberatan menyertai amalan ibadat bersama-sama orang Islam yang lain, tetapi ucapan dan ibadat yang dilakukan itu tidak berbekas pada hati mereka. Mulut mereka mengatakan beriman kepada Allah SWT dan hari akhirat tetapi hati mereka kufur. Mereka adalah orang yang Islam pada zahir tetapi kafir pada hati. Perbuatan zahir mereka sesuai dengan perbuatan orang yang beriman kerana mereka mahu menyembunyikan apa yang ada dalam hati mereka. Ada kepentingan diri yang mahu dijaga.
Golongan munafik tidak mengakui kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Bagi mereka, Nabi Muhammad SAW hanyalah seorang lelaki Arab yang sama dengan lelaki Arab yang lain, yang dipandang lebih rendah daripada mereka. Mereka menolak kepimpinan Nabi Muhammad SAW. Mereka mahu agar Baginda SAW mengikuti kepimpinan mereka. Mereka juga tidak mempunyai perasaan hormat kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh kerana itu, mereka tidak menerima kedudukan wahyu sebagai Kalam Allah SWT. Mereka menganggap wahyu hanyalah perkataan Nabi Muhammad SAW yang sama dengan perkataan orang lain yang boleh dihujah dan ditolak. Golongan munafik, dengan kerjasama kaum Yahudi, sangat aktif di dalam mempertikaikan wahyu dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT memperingatkan Rasulullah SAW supaya sentiasa berwaspada terhadap golongan munafik yang akan mencuba untuk membawa baginda SAW tunduk kepada pemimpin mereka. Rasulullah SAW juga diperingatkan bahawa golongan munafik itu tidak suka kepada Baginda SAW: “Wahai Nabi! Patuhlah kepada Allah dan jangan engkau turuti orang-orang kafir dan munafik, sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui dan Bijaksana.” (QS al-Ahzab: 1)
“Dan jangan engkau tunduk kepada orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan biarkanlah gangguan mereka. Dan berserah dirilah kepada Allah kerana cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” (QS Al-Ahzab: 48)
“Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu kepada hukum yang Allah telah diturunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS An-Nisa’: 61)
“Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya". Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.” (QS At-Taubah: 61)
Jadi, amat sukar untuk menangani golongan munafik kerana secara terang-terangan mereka mengaku beriman walaupun hati mereka menolak. Mereka juga sanggup bersumpah bagi menegakkan benang yang basah. Firman Allah SWT: “Mereka akan bersumpah dengan nama Allah kepada kamu untuk menyenangkan kamu, padahal Allah dan Rasul-Nya yang lebih patut mereka sukakan jika adalah mereka orang yang beriman.” (QS At-Taubah: 62)
Oleh kerana golongan munafik hidup dalam kepura-puraan, mereka sangat takut jika rahsia mereka diketahui oleh orang lain. FirmanNya: “Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.” (QS At-Taubah: 64)
Apabila rahsia mereka terbongkar, golongan munafik akan berdolak-dalih. Bila bertembung dengan kebenaran yang tidak dapat dielakkan golongan munafik tidak akan mempertahankan kesesatan dan kebohongan yang mereka telah lakukan. Firman Allah SWT: “Dan jika engkau tanyakan kepada mereka tentu mereka akan berkata, “Kami ini hanya bergurau senda dan bermain-main”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah dan ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu hendak berolok-olok?” (QS At-Taubah: 65)
Golongan munafik menyebarkan ajaran yang menyalahi syariat Islam. Apabila syariat meletakkan peraturan amal makruf dan mencegah kemungkaran, mereka akan menilai yang makruf sebagai keuntungan duniawi dan yang mungkar pula sebagai kerugiannya. Mereka menganggap zakat dan sedekah bukan sebagai amal makruf kerana ia merugikan dari segi keduniaan. FirmanNya: “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebahagian dengan sebahagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik, itulah orang-orang yang fasik.” (QS At-Taubah: 67)
Golongan juga berani menggunakan nama Allah bagi menutup kesesatan dan kekufuran mereka. Allah SWT memerintahkan agar Nabi SAW berjihad memerangi orang munafik kerana mereka adalah orang-orang yang kufur. Firman Allah SWT: “Wahai Nabi! Berjihadlah terhadap kaum kafir dan munafik dan berlaku keraslah terhadap mereka. Tempat kembali mereka adalah jahanam dan itulah yang seburuk-buruk kesudahan. Mereka akan bersumpah dengan nama Allah bahawa mereka tidak pernah berkata, padahal mereka pernah mengatakan kalimat kufur dan mereka telah kafir sesudah Islam dan mereka sangat mengingini apa yang tidak dapat mereka capai. Dan tidaklah kebencian mereka itu melainkan kerana Allah dan Rasul-Nya telah memperkayakan orang yang beriman dengan kurnia-Nya. Tetapi jika mereka bertaubat adalah baik bagi mereka dan jika mereka berpaling, Allah akan azabkan mereka dengan satu azab yang pedih di dunia dan di akhirat; dan tidak ada bagi mereka pembantu di bumi dan tidak ada penolong.” (QS At-Taubah: 73~74)
Al-Quran memberi peringatan tentang ancaman golongan munafik terhadap keselamatan dan kepercayaan orang yang beriman. Allah SWT telah menamakan satu surah al-Quran dengan surah ‘Al-Munafiqun’, bagi mengingatkan kaum Muslimin betapa bahayanya kehadiran golongan munafik di dalam masyarakat kaum Muslimin. Allah SWT menggesa Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin pada semua zaman agar sentiasa berwaspada terhadap tipu daya dan fitnah yang datang daripada golongan munafik.
FirmanNya: “Apabila orang munafik datang kepada kamu mereka akan berkata, “Kami mengakui bahawasanya kamu Rasul Allah,” padahal Allah mengetahui bahawasanya engkau pesuruh-Nya dan Allah menyaksikan bahawasanya kaum munafik itu adalah orang yang berdusta. Mereka jadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perlindungan, lalu mereka halangi manusia dari jalan Allah. Sesungguhnya jelek apa yang telah mereka kerjakan. Yang demikian lantaran beriman kemudian mereka kufur, lalu dimeterai atas hati mereka; oleh itu mereka tidak dapat memahami. Dan apabila engkau lihat mereka, menghairankan kamu tubuh-tubuh mereka; dan jika mereka berkata-kata, engkau dengarkan perkataan mereka. Mereka seolah-olah kayu yang disandarkan. Tiap-tiap teriakan mereka sangka buat membahayakan mereka. Mereka adalah musuh; maka hendaklah engkau awasi mereka. Allah laknati mereka! Ke manakah mereka dipalingkan?" (QS Al-Munafiqun: 1~4)
Allah SWT telah memperingatkan kepada Nabi SAW dan kaum Muslimin pada setiap masa supaya jangan membiarkan racun yang ditabur oleh golongan munafik memusnahkan umat. Sekali lagi Tuhan memberi peringatan dengan firmanNya: “Wahai Nabi! Berjihadlah menentang kaum kafir dan munafik dan berlaku keraslah terhadap mereka dan tempat kembali mereka itu adalah jahanam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." (QS At-Tahrim: 9)
Allah SWT telah memberi peringatan kepada kaum Muslimin, sekiranya kegiatan golongan munafik yang mencampur adukkan kesesatan dan kekufuran ke dalam akidah Islam tidak dibendung, nescaya umat Islam akan menemui kehancuran. Umat Islam mestilah berwaspada terhadap orang munafik yang berada di tengah-tengah mereka. Tanda munafik mudah dikenal melalui keengganan mereka berjuang pada jalan Allah SWT.
Firman Allah SWT: “Dan supaya Allah mengetahui siapa orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu) ". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak ada terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh ". Katakanlah:" Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS Ali Imran: 167~168)
Kemunafikan jelas lebih ketara melalui ibadat yang mereka lakukan sambil lewa sahaja, semata-mata untuk tontonan. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk bersolat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian: Tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan baginya.” (QS An-Nisa’: 142~143)
Allah SWT telah memberi amaran yang yang keras kepada orang-orang munafik melalui firmanNya: “Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan khabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu melainkan dalam waktu yang sebentar, dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya. Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah.” (QS Al-Ahzab: 60~62)
Dari as-Syaikhan dari Ibn.'Amr, Rasulullah SAW bersabda: "Empat sifat, siapa yang bersifat dengannya bererti ia seorang munafik yang nyata, dan siapa yang mempunyai salah satu dari sifat?sifat itu bererti ia mempunyai satu sifat munafik sehingga ia meninggalkan sifat itu iaitu : Apabila bercakap ia dusta, apabila berjanji ia mungkiri, apabila ia mematerikan perjanjian ia cabuli perjanjian itu dan apabila berbalah (bertengkar) ia sentiasa ingin menang." (HR Bukhari dan Muslim)
Kesimpulannya, Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW telah memberi gambaran yang jelas tentang orang munafik. Rasulullah SAW dan kaum Muslimin mengenali golongan munafik yang ada di dalam masyarakat mereka. Mereka dapat menunjukkan dengan jelas bahawa Abdullah bin Ubai adalah pemimpin golongan munafik. Keterangan yang telah diberikan oleh al-Quran memberi manfaat bagi kaum Muslimin dalam mengawasi pergerakan golongan munafik agar perpaduan, keselamatan dan kesejahteraan kaum Muslimin dapat dipelihara. Umat Islam yang datang kemudian mestilah memerhatikan petunjuk daripada al-Quran bagi mengenali musuh-musuh mereka.
Abdullah bin Ubai telah pun mati. Markas golongan munafik, sebuah masjid yang dibina di Zu Awan, sudah pun dibakar oleh kaum Muslimin pada zaman Rasulullah SAW. Tetapi kaum Muslimin perlu sentiasa berwaspada kerana racun munafik sentiasa berjalan hingga ke hari ini.
Golongan munafik terdiri daripada orang-orang yang sangat licik. Mereka hidup bersama-sama orang Islam, mengaku sebagai orang Islam dan melibatkan diri dalam kegiatan kaum Muslimin, malah mereka merasakan yang mereka lebih Islam daripada orang-orang Islam yang lain.
Memang sukar untuk mengenali hati yang munafik kerana mulutnya mengucapkan Dua Kalimah Syahadah dan anggotanya melakukan ibadat bersama-sama kaum Muslimin yang lain. Orang munafik bergerak di dalam masyarakat orang Islam, sebagai orang Islam dan menggunakan ajaran Islam. Orang munafik melakukan apa yang sudah dibuat oleh kaum Yahudi dan Nasrani, iaitu mengubah maksud kitab Allah dan meminda syariat Islam. Mereka mengadakan tafsiran al-Quran menurut cara mereka sendiri. Golongan munafik adalah ilmuan yang mengeluarkan al-Quran tiruan dan Hadis palsu, terutamanya dalam soal yang bersangkutan dengan akidah dan kebatinan. Daripada golongan yang demikianlah muncul istilah kebudayaan Islam yang ditampalkan kepada kegiatan maksiat yang berlawanan dengan syariat Tuhan.
Lahir pula persatuan Islam pada nama tetapi bergiat memecah-belahkan perpaduan umat Islam. Ada pula istilah seni bina Islam diletakkan pada bangunan yang digunakan sebagai sarang perjudian dan pelacuran. Lebih buruk lagi timbul akidah syirik yang dikatakan sebagai akidah Islam yang sebenarnya. Racun yang dikeluarkan oleh Abdullah bin Ubai dan teman-temannya sudah meresap ke dalam darah daging umat Islam di seluruh dunia pada hari ini. Hanya bimbingan daripada Allah SWT yang dapat menyelamatkan umat Islam daripada fitnah golongan munafik itu.
Orang munafik tidak mempunyai kepercayaan dan pegangan yang jelas. Mereka sendiri tidak pasti apakah yang mereka pegang dan imankan. Mereka bergerak berlandaskan kepercayaan dan pegangan orang lain dengan mengadakan perubahan kepada yang asli, tetapi mereka tetap menggunakan label yang asli, seperti lembu yang mati di tepi jalan diletakkan label halal. Orang munafik bergerak di dalam masyarakat orang Islam, bercakap pasal Islam, tetapi apa yang mereka bawa adalah perkara yang sudah diselewengkan. Orang yang berilmu dapat melihat penyelewengan tersebut tetapi orang jahil akan keliru kerana si munafik bercakap tentang Allah SWT dan agama Islam. Lebih-lebih lagi si munafik itu pandai menggunakan hujah keagamaan, terutamanya secara usul yang tidak ada kesudahan.
Mereka bijak menggunakan cara berteka teki yang sukar difahami. Lebih mengelirukan lagi apabila mereka berhujah dengan menyandarkan kepada Hadis Rasulullah SAW, perkataan sahabat dan wali-wali yang mereka gubah sendiri, yang tidak diketahui oleh orang jahil. Orang munafik sanggup bersumpah bohong dengan menggunakan nama Allah bagi memerangkap orang yang jahil.
Orang Islam yang jahil mudah terperangkap dengan ajaran sesat orang munafik. Kegiatan orang munafik menjadi lebih mudah setelah berlaku proses asimilasi unsur-unsur agama-agama lain seperti Buddha, Hindu dan Kristian ke dalam agama Islam.
Setiap kaum Muslimin yang insaf berkewajipan menyelak setiap hamparan dan membongkar setiap tutupan bagi mencari racun munafik yang bersembunyi di dalam kalangan umat Islam. Racun tersebut mestilah dikeluarkan.