kalaulah malaikat pon x boleh nak kawal nafsu,ape lagi manusia..
Kisah ini pernah disebutkan dalam Alqur’an.
Alkisah
dua orang malaikat yakni Harut dan Marut diutus Allah SWT turun kebumi
untuk memerangi ilmu-ilmu sihir yang merajalela di Negeri Babilon.
Orang-orang beriman dan bertaqwa pada waktu itu mulai terdesak oleh
para penganut ajaran setan ini. Dan situasi kerajaan Babilon pun
menjadi resah, karena ahli-ahli sihir setan ini mulai melebarkan
pengaruhnya ke istana.
Sementara itu di langit terjadi insiden, beberapa malaikat sedang membicarakan mengenai kejahatan dan kerusakan manusia.
Para Malaikat berkata “Anak-anak Adam itu, Engkau jadikan mereka makhluk pilihanMu di bumi tetapi mereka mendurhakaiMu”.
Allah
SWT berfirman “Sungguh jika Aku turunkan kamu ke sana dan Aku bentuk
kamu seperti pembentukan mereka, niscaya kamu akan melakukan sebagaimana
yang mereka lakukan juga”.
Para Malaikat menjawab “Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami mendurhakaiMu!”.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”
Malaikat berkata, “Kami lebih patuh kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.”
Kepada
malaikat, Allah berfirman: “Panggillah ke mari dua malaikat. Aku akan
turunkan mereka ke bumi hingga kamu dapat melihat apa yang dilakukan
kedua malaikat itu!”
Allah berfirman kepada malaikat, “Pilihlah dua yang termulia antara kamu!”
Malaikat menjawab, “Tuhanku, biarlah Harut dan Marut yang melakukannya.”
Harut
dan Marut pun diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang
sama seperti yang melekat pada manusia (Nafsu syahwat, Akal, dll).
Demikianlah
Allah menunjukkan kebijaksanaannya. Allah mengutus 2 dari para malaikat
yang sedang berdiskusi tadi ke bumi dengan dibekali hawa nafsu yang
juga dimiliki manusia lainnya. Mereka turun ke bumi dengan membawa
tugas, yaitu mengajarkan manusia pengetahuan ilmu sihir, yang tujuannya
adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus mengajarkan
manusia kebaikan.
Inilah ayat Alqur’an yang menceritakan tentang Harut dan Marut
Dan
mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-setan pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya
setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan
sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat
di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami
hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka
dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu
(ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun
kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi
mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka
telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan
sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah
perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka
mengetahui. QS. Al Baqarah:102
Dan
dimulailah misi mereka mengajarkan orang-orang di kerajaan Babilon
beberapa pengetahuan ilmu sihir dan cara melawan ilmu sihir setan.
Singkat
cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan
perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli
sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon.
Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi
warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir setan lagi.
Diriwayatkan
dari Ali bin Abi Thalib ra : kedua malaikat itu mengajarkan kepada
manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk
mengajak mereka melakukan sihir. (al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal
472)
Akhirnya,
sebagai penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh
rakyat sebagai guru besar, penguasa kerajaan Babilon memberikan mereka
kedudukan tinggi sebagai penasihat kerajaan dan harta yang berlimpah.
Namun
ternyata kedudukan tinggi dan harta itu perlahan-lahan mulai membuat
hawa nafsu Harut dan Marut menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk
dalam kenikmatan duniawi dan melupakan tugas-tugas mereka sebagai
manusia. Dan berakhir dengan sebuah skandal.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra:
Dengan
kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga
(Zahrah). Zahrah pun mendatangi kedua malaikat itu untuk mengujinya.
Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Zahrah hingga timbullah
keinginan (hasrat) terhadapnya.
Zahrah berkata, “Maukah kamu mengucapkan kalimat mantera musyrik?”
Kedua malaikat itu menjawab, “Tidak, demi Allah, sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk selama-lamanya!”
Zahrah
meninggalkan mereka berdua. Beberapa saat kemudian, dia kembali lagi
membawa anak kecil. Sambil mendekati kedua malaikat itu Zahrah berkata,
“Bersediakah kamu membunuh anak kecil ini!”
Kedua malaikat itu menjawab, “Tentu saja tidak, demi Allah selamanya aku tidak akan membunuhnya!”
Zahrah
meninggalkan mereka dan datang sambil membawa segelas arak. Setelah
merayu mereka, akhirnya Zahrah berkata, “Aku tidak akan mengikuti kamu,
sebelum kamu berdua minum arak ini!”
Akhirnya
kedua malaikat itu meminumnya hingga mabuk dan kemudian mereka berzina
dengan Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil itu, dan mengucapkan
kalimat musyrik.
Singkat
cerita, beberapa hari setelah terjadinya skandal ini, datanglah
Malaikat Jibril dari langit memberitahu Harut dan Marut bahwa masa tugas
mereka telah berakhir. Dan Mereka dipanggil kembali ke langit untuk
melapor. Betapa terkejutnya Harut dan Marut, karena saat itu juga ingatan
mereka sebagai malaikat telah kembali.
Diriwayatkan oleh Makhul, dari Mu’adz,
Maka
datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat
Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil
berkata, “Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut
seperti ini?”
Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut kembali ke langit untuk melaporkan tugas mereka kepada Allah.
Maka
disaksikan para malaikat yang lain, Harut dan Marut melaporkan
tugas-tugasnya sebagai manusia, yang berakhir dengan skandal dosa. Saat
itu juga seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah.
Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan
betapa masih ada manusia-manusia baik yang tidak layak di azab.
Akhirnya
Allah menutup sidang itu dengan menawarkan pada Harut dan Marut
pilihan: Ingin di azab di dunia, atau ingin di azab di akhirat. Harut
dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya azab akhirat tentu saja
langsung memilih di azab di dunia.Kemudian Allah juga menutup langit agar mereka tidak boleh lagi kembali ke langit
Dan
menurut berbagai kisah, Harut dan Marut hingga kini masih tergantung
dengan keadaan kaki di atas dan kepala di bawah. Pernah ada seorang
wanita tua dari wilayah sekitar Babilon yang melaporkan kepada Nabi
Muhammad saw bahwa dia telah melihat dua orang malaikat ini di sebuah
sumur tua di gurun wilayah Babilon.
(Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja’far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a.)
---------
subahanaallah :)
ReplyDeleteSemoga kita terus dikekalkan dalam keadaan beriman kepada Allah..
ReplyDeleteamin..memang dahsyat cerite ni..:(
ReplyDeletemenarik...n ptt dijadikan tauladan kisah ini
ReplyDelete