Nabi itulah, dia yang terlalu menyayangi, Dan menginginkan keselamatan untuk ku,Dan membimbangkan kecelakaan menimpaku, Sanggup menangis 1000 tahun untuk nasib baiknya diriku.-------Untuk Tempahan Membuat Blog,Hubungi 011-2881 1726 atau Pin BB:7F2ED589

Sunday, May 15, 2011

Selamat Tinggal Ka’bah (Surat Terbuka Untuk Tanah Haram)


Wahai Ka’bah,
Sebenarnya aku tidak sanggup untuk meninggalkan Rumah Allah ini. Aku sudah tertambat hati dengan Kampung Rasulullah ini. Di hari visa-ku di Mekkah habis, aku sangat sedih, bagaikan hendak terpisah nyawa dari badan. Aku terpaksa keluar dari Bandar Suci Tanah Haram yang kini dirasakan seperti kampung sendiri. Kalau mungkin, apa yang masih ada untuk dikorbankan biarlah dipersembahkan semua kepadamu wahai Ka’bah.
Sebelum ini aku selalu menyalahkan diri sendiri karena belum pernah pergi menunaikan Umrah dan Haji ke Ka’bah. Mengapa Ka’bah belum sudi memanggilku bertemu dengannya. Umur sudah tua, kawan-kawan semua sudah dapat rezki ke Ka’bah. Oh! hinanya diri! Seperti mustahil saja kelihatannya!
Tapi tiba-tiba pada satu waktu dan kejadian yang menimpa diri dan jemaah perjuangan, satu suara ghaib yang mengaku tiga kali bahwa dia ialah Rasulullah SAW, berkata padaku: “Datanglah ke Mekah, segerakanlah ke Mekah.

Terima kasih Ka’bah, Nur Muhammad diminta memanggilku ke hadiratmu yang dirindui. Maka sampailah kakiku ini di sisimu. Secara akal mustahil hal ini dapat berlaku Wahai Baitullah.
Ilmu untuk mengerjakan Umrah tidak sempat dipelajari. Cari-cari buku rujukan juga tidak jumpa. Bingung dan kosonglah aku dari apa yang sepatutnya dikerjakan di sisimu.
Suara ghaib itu kutunggu lagi untuk bertanya, untuk apakah aku diundang ke Ka’bah? Untuk Umrah atau tawaf dan lain-lain? Lalu suara dari Nabiku yang sering kupanggil itu menjawab: “Anda didatangkan untuk membuka kunci Power Ka’bah, karena Anda telah menjadikan hidup mati untuk Rasulullah.”
Maka jatuh berderai, airmataku di depanmu Ka’bah. Airmata gembira, malu, terkejut, tak sangka, tersiksa karena aku yang hina dilayan begitu sekali olehmu.
“Apa itu Power Ka’bah?”
Kemudian Baginda Rasul memberi paham kepadaku begini:
“Di dalam Ka’bah inilah Allah mentaqdirkan Saiyidi Syeikh Suhaimi dapat beryaqazah dengan Nabi akhir zaman Muhammad SAW. Lalu Nabi saw mengijazahkan padanya Aurad Muhammadiyah. Yaitu sebuah Quran (kecil) (karena bacaannya terdiri dari ayat-ayat pilihan dari ayat-ayat di dalam Qur’an) yang Allah turunkan di akhir zaman kepada Nabi akhir zaman supaya dibacakan kepada Umat akhir zaman.
Walaupun kecil tapi powernya sama dengan Quran besar. Yakni powernya sampai mampu menjatuhkan Rom dan Parsi. Waktu itu Saiyidi Imam Mahdi juga memperjuangkan Quran kecil itu bagi pihakku (Rasul saw). Beliau akhirnya dapat mewariskanya kepada Abuya Putra Bani Tamim, pemimpin akhir zaman yang datang sebelum Imam Mahdi (yang ghaib). Abuyalah yang menjaga dan memperjuangkan Aurad Muhammadiyah seumur hidupnya di Malaysia. Abuya itulah power Aurad Muhammadiyah. Bila Abuya ghaib, power itu Abuya kembalikan ke Ka’bah. Bergabunglah didalammu wahai Ka’bah tiga power Aurad Muhamadiyah yaitu Rasulullah SAW, Saiyidi Syeikh Suhaimi dan Abuya Putra Bani Tamim. Kuasa (roh) Al Quran yang akan mampu untuk menjatuhkan kuasa Kufar Amerika dan Rusia, Yahudi dan Nasara.”
Itulah dia power Ka’bah. Disebut juga Ka’bah Rohaniah. Jasadmu Ka’bah hanyalah batu hitam tapi rohmu ialah Nur Muhammad anak kunci segala kejayaan. Matilah Ka’bah tanpa roh ketika ianya dipindahkan ke Malaysia bersama roh Abuya. Tapi kini ia dikembalikan ke Mekah. Itulah gunanya Abuya dighaibkan Allah. Supaya Ka’bah hidup kembali untuk dapat membebaskan diri dari Yahudi dan Wahabi!
Wahai Rumah Allah,
Powermu ialah Power Al Quran yang hidup dalam diri Nabi Akhir zaman, Imam Mahdi dan Abuya. Semuanya ada didalam ruang sempit yang berdindingkan batu hitam itu. Rumah Ajaib, Rumah Agung, Rumah Allah, didalamnya Pesuruh Allah dan timnya, menjadi wasilah untuk roh-roh manusia dibawa menghadap Allah, bila roh mereka sudah diproses oleh powermu Ka’bah.
Jadi untuk memungkinkan power itu keluar dari Ka’bah supaya manusia dapat mengambilnya dengan tujuan mensucikan dan meningkat roh untuk layak mendapatkan Allah dan menjadi orang-orang Allah, kuncinya mesti dibuka!
Aku diburu di Malaysia. Aku dan Jamaah hendak dihancurkan karena mengatakan Abuya belum mati, Abuya memang ghaib. Aku lari ke Thailand untuk menyelamatkan perjuangan dengan arahan roh Abuya Putra Bani Tamim. Karena masih kurang selamat, aku lari lagi ke Jordan. Suara ghaib Rasulullah SAW pemimpin kepada Umat akhir zaman terus memanduku untuk segera ke Mekah. Demi perlindungan yang total dari buruan dan bahaya musuh, katanya.
Mula-mula aku melakukan tawaf Qudum (selamat datang) untuk mematuhi peraturanmu. Untuk mengucapkan selamat tiba bagi sesiapa yang sudah berada di Mekah Tanah Haram. Aku heran dan terkejut karena sewaktu melintasi dindingmu antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim, yaitu di sudut Hajarul Aswad, bila tangan diangkat untuk istilam (melambai) terasa ada aliran power yang dicucuk ke tapak tangan. Pada putaran pertama cucukan itu agak lemah tapi lama kelamaan hingga habis tawaf, power itu semakin tajam dan kuat menikam ke tapak tangan.
“Eh, seperti power Abuya yang diambil di Nilai hari itu!” Kata-ku kepada kawan-kawan yang mengiringi. Akhirnya mereka semua ikut mengalami dan istilah power Ka’bah keluarlah dari lidahku.
Kata Rasulullah SAW “Andalah yang membuka kunci itu. Power Ka’bah keluar ketika Anda melambai pada Ka’bah di Hajarul Aswad dan sekitarnya. Keluarnya menderu-deru bagai angin menyapa ke tangan semua orang-orang yang datang ke Ka’bah atas nama Abuya. Karena gabungan roh Abuyalah power itu sebenarnya.”
Wahai Qiblat,
Maha Sabarnya Allah, sanggup melihat Yahudi dan Wahabi menguasai RumahNya begitu lama hingga terpesonglah hati orang-orang Islam yang datang ke Ka’bah dari arah Qiblat sebenarnya. Datang sepatutnya untuk dapatkan Allah dan Rasul SAW (Nabi Umat Akhir zaman) tapi kembali tanpa membawa power Ka’bah itu.
Yahudi menutup power Ka’bah, memisahkan Umat dari Tuhan dan Nabi mereka. Pulang dari Ka’bah tak ada kekuatan apa-apa, padahal Ka’bah itu adalah sumber kekuatan sebenarnya dari Umat Islam.
Terima kasih Ka’bah karena kini dikau mau membebaskan dirimu dari Yahudi dan Wahabi itu. Kau jadi mampu apabila Abuya Putra Bani Tamim itu ghaib dan kembali bertiga berumah didalam ruangmu yang cukup rahasia itu.
Merdekalah wahai Ka’bah. Merdekakanlah dirimu wahai Baitullah. Masanya sudah tiba untuk qiblat ini benar-benarlah menjadi qiblat orang bertaqwa. Powermu cukup kuat. Yahudi sudah tahu bahwa kunci power telah Allah buka kembali di tangan seorang Srikandi yang hidup matinya hanyalah untuk Allah dan Rasul. Yahudi cukup ngeri jadinya apabila power itu sudah meng-ka’bah-kan hati-hati orang Abuya. Yahudi tidak tidur malam untuk mencari jalan untuk berbuat lagi ke atas orang Islam, tapi powermu yang diambil dari seluruh penjuru dunia oleh orang-orang Abuya pengamal Aurad Muhammadiyah, dikirim kembali untuk membebaskan Ka’bah, menyebabkan Yahudi tidak mampu lagi.
Wahai Rumah Paling Tua, Baitullahil Haram,
Allah SWT menghadiahkan padaku melalui proses oleh Nabi Akhir zaman berkat Abuya Putra Bani Tamim yaitu kini aku melihat dengan rohku Ka’bah berada didalam hatiku. Hatiku kulihat berubah bentuk menjadi bentuk Ka’bah. Hal ini terjadi adalah hasil mendapatkan powermu wahai Ka’bah. Dahsyatnya, dahsyatnya dirimu wahai Rumah Allah. Kau mampu untuk mengembalikan Allah ke hatiku. Setelah sekian lamanya syaitan dan Yahudi mencabutnya dari hatiku. Nabiku Muhammad SAW, Nabi kepada Umat Akhir zaman, secara roh berkata “Bila Allah sudah dirasakan ada kembali di hati, maka jadilah si hamba dapat merasakan dirinya benar-benar hamba kepada Allah.”
Wahai Ka’bah, engkau akan kuperjuangkan terus, agar segera bebas dari Yahudi dan Wahabi. Sehingga powermu itu akan mengka’bahkan semua hati-hati pengamal Aurad Muhammadiyah. Yang akhirnya nanti Yahudi akan gulung tikar meninggalkan Kampung Allah dan Rasul ini.
Tapi sebelumnya aku dipahamkan lagi oleh Nabiku itu bahwa Daulah Islamiyah akan berlaku dulu di Malaysia Negaraku tercinta. Ia terjadi dengan ajaibnya. Jauh lebih ajaib daripada kejadian-kejadian yang berlaku yang menyebabkan aku sampai kepadamu wahai Ka’bah.
Ka’bahku yang ajaib,
Di pusat bumi, dimana kau dibangunkan oleh Tuhanmu inilah, para-para Rasul utama menciptakan sejarah perjuangan mereka. Baginda Muhammad Rasulullah SAW bersama keluarga dan para sahabat terpaksa berperang senjata tradisional, berpuluh-puluh kali banyaknya dengan kafir Quraisy, saling membunuh dan terbunuh demi untuk menawan dan mencorakmu.
Wahai Ka’bah,
Sewaktu aku berada di hadapanmu, ditayangkan padaku filem sejarah yang cukup ajaib yang diciptakan oleh Rasul tercinta bersama isterinya. Bagaimana Siti Khadijah wanita pertama yang telah memberi ketaatan dan dukungan nyawa dan harta benda untuk memperjuangkan suaminya yang berjuang mengembalikan Ka’bah kepada Allah.
Kalau di zaman Nabi Ibrahim AS, isteri keduanya Ibu Siti Hajar diperintahkan Allah untuk berperanan mengeluarkan air zam-zam. Maka di zaman Nabi Muhammad saw, Ibu Siti Khadijah mengeluarkan segala kekayaannya kepada suami untuk meng-Islamkan Ka’bah. Selain itu, Saiyyidatina Fatimah Az Zahra, Putri Baginda Rasul itu dijadikan Allah sebagai wanita kesayangan Allah dan Rasul paling bertaqwa dengan Tuhannya. Tanpa perlu poligami ia mampu mengIslamkan nafsunya bahkan dialah satu-satunya wanita yang dilarang poligami karena sebenarnya tiada wanita yang layak untuk bermadu dengan Siti Fatimah karena ianya wanita yang teramat ajaib. Tak mungkin Putri Allah dan Rasul itu digandengkan atau dimadukan dengan sesiapa karena dia akan menderita melihat madu-madunya itu jauh kalah dengan dirinya.
Ibu Siti Aisyah, Ummu Mukminin isteri dari Nabi Akhir zaman Muhammad SAW juga dilahirkan dan diciptakan kehebatannya didepanmu wahai Ka’bah. Bukan saja banyak lelaki diubah di rumah ini, bahkan lahirnya wanita-wanita besar Allah itu semuanya dikakimu wahai Ka’bah. Ibu Siti Aisyah juga dibina oleh suaminya hingga layak Allah turunkan wahyu wahyu ketika Rasulullah berada di rumahnya bersamanya. Karana belaian ini, akhirnya ibu Umat ini sangat membesarkan Allah dan RasulNya.
Wahai Ka’bah, dibuat dirimu begitu mulia oleh Tuanmu, yakni Tuhan Ka’bah. Nabi Muhammad SAW dan semua orang-orangnya sebagai pemimpin roh kini berkediaman didalammu Ka’bah. Allah juga menamakanmu sebagai RumahNya. Lalu jadilah kamu sebagai simbol bahkan sumber kekuatan yang sebenarnya bagi Umat Islam.
Kalaulah powermu diketahui oleh dunia Islam pastilah mereka akan mengambilnya dan memanfaatkannya untuk membangunkan kembali Islam di muka bumi, dengan mengalahkan Yahudi.
Sabarlah ya Ka’bah, akan kami pastikan dunia menjadi gempar kembali dengan berita power Ka’bah ini. Yahudi jadi menggelepar karena segala kejahatan yang dilakukan padamu telah terbongkar. Hasad dengki Yahudi akan terbunuh semuanya. Maka Islamlah agama Islam ini kembali. Umat Islam akan mendapat kekuatan lagi. Untuk membuat Daulah Islamiyah dan imperium Islam di bumi ini untuk yang kedua kali.
Wahai Ka’bah,
Mengapa hatiku jadi begini padamu? Yaitu rasa terikat dan tidak sanggup berpisah? Padahal kita kan baru saja bertemu dan saling berdekatan? Nabi Muhammad SAW yang ghaib dan rohiyah itu, bila ditanyakan tentang hal ini telah menjawab:
“Roh Anda sudah ditangkap oleh Ka’bah, roh sudah dika’bahkan oleh power Ka’bah. Inilah kekuatan Umat Islam yang selama ini ditutup oleh Yahudi. Bebaskan Ka’bah dari Yahudi dan Wahabi supaya Umat Islam dapat meng-Ka’bahkan kembali roh mereka. Supaya Allah kembali berada didalam hati-hati manusia.”
Dari kejauhan aku datang atas panggilan Tuhan kita wahai Ka’bah. Selama ini kita berjauhan tapi kini kau ada di depan mata. Puaslah sudah bercakap padamu. Padahal yang kutuju ialah kepada Tuhanku. Hanya karena engkau dipilih untuk menjadi qiblat atau alamat atau address untuk mempersembahkan apa-apa kepada Allah, maka karena itulah engkau telah menjadi teramat penting dan fokus utama pesanku ini.
Sekarang kita sudah bersatu. Engkau sudah berada dihatiku. Akan kubawa ke mana saja sebagai tempat untuk aku bercakap kepada Allah. Tapi apa yang aku tidak sanggup ialah meninggalkanmu dalam keadaan masih dikuasai Yahudi dan Wahabi. Nabiku minta aku bebaskan engkau dengan power yang diberikannya. Nabiku meminta aku merasakan kampungnya ini ibarat kampungku sendiri. Bahkan meminta aku kembalikan Ka’bah kepada Allah dan Rasul. Bahkan katanya lagi, baginda dan tim kepimpinannya bertempat tinggal didalammu wahai Ka’bah.
Bagaimanalah aku dapat tenang dengan semua ini? Maka berdoalah aku tiada henti-henti kepada Allah dengan sepenuh hati, dengan memanggil-manggil anak kunci kejayaan yang diciptakan untuk kegunaan siapa-siapa yang teramat memerlukan pertolongan dari Allah, agar dengan power itu, terjadilah hendaknya. Mukjizat dan karamah pemimpin 3 serangkai akan apa yang dihajatkan itu semuanya.
Wahai Ka’bah, Selamat Tinggal hati jantungku.
Terima kasih karena menerima aku bahkan memaksa aku untuk melakukan tawaf Wida’ (selamat tinggal). Tuhan kita begitu membesarkanmu dengan cara mewajibkan setiap ahli tanah haram yang hendak pulang untuk melakukan tawaf wida’. Jika tidak, tukarannya ialah dam (denda) yakni menyembelih seekor kambing. Betapa protokolnya Allah kepadamu, wahai Ka’bah.
Selamat tinggal Ka’bah,
Lihatlah aku menggelilingimu 7 kali putaran
Sebagai khadam yang bersalah dan sedang menyesal
Karena mensia-siakan engkau selama ini
Airmataku sedang mencurah dengan sangat banyaknya
Airmata apa ini ya Ka’bah?
Sungguh hatiku telah kau kuasai semuanya,
Aku merasa tiada siapa-siapa dan apa-apa lagi
Melainkan semuanya hanya milikmu
Oleh ayat-ayat emas yang kubaca padamu sepanjang aku mengelilingimu
Terasa sebuah pembersihan total sedang berlaku oleh Tuhanku, kepadamu dan kepada rohku,
Ka’bah, kita sedang benar-benar dibersihkan Tuhan,
Dengan power Nur Muhammad yang berupa Quran hidup
Diwakilkan kepada pemimpin 3 darjat di akhir zaman
Agar bebaslah kita sebentar lagi
dari kekuasaan dan tipu daya Yahudi dan Wahabi,
Moga-moga dengan tidak sabarnya aku dan kau teramat ingin
Dikembalikan kepada Allah dan Rasul.
Sekian, terima kasih Ka’bah,
Selamat tinggal buat sementara waktu.
Niscaya aku akan kembali kepadamu,
Untuk mengubat rindu dan mempersembahkan segalanya,
Minta disampaikan kepada Rabbul Izzati.

No comments:

Post a Comment